Kuliah kok pindah-pindah? Kamu kira kuliah itu lelucon? kamu kira kuliah nggak bayar? Kamu kira kuliah sebercanda di ftv? Nggak dong kuliah itu kegiatan dimana kita dapet ilmu yang bakal berguna untuk masa depan kita. Aku nulis ini cuma berbagi cerita dan pendapat aja ya.
Aku lulus Sekolah Menengah Atas tahun 2015(baru tahun lalu sih). Di sini yang namanya lulus SMA otomatis melanjutkan kuliah. Simple aja karena di negara kita ini, di Indonesia lulusan SMA memang dipersiapkan untuk melanjutkan kuliah. Kenapa? Karena kuliah merupakan bekal untuk mencari pekerjaan dan bersaing serta bersoasialisasi dengan masyarakat yang ada disekitar kita, apalagi jaman sekarang yang memungkinkan kita untuk berhubungan dengan masyarakat di seluruh dunia.
Mulai dari seleksi nasional sampai seleksi mandiri ptn (perguruan tinggi megeri) dan seleksi pts (perguruan tinggi swasta) aku ikutin untuk dapet satu bangku kuliah. Aku mendaftar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) program studi Pendidikan Bimbingan Konseling dan Management pada SNMPTN, tapi gagal. SBMPTN aku mendaftar di Universitas Gadjah Mada (UGM) program studi Psikologi (pada pilihan pertama SBMPTN ini aku memilih tanpa persetujuan orang tua) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) program studi Pendidikan Bahasa Inggris dan program studi Pendidikan Sekolah Dasar, dan gagal lagi. Setelah gagal pada seleksi nasional, aku mencoba mendaftar seleksi mandiri ke beberapa universitas negeri dan swasta, mulai dari UGM, UNDIP, UNY, UNS, UNNES dan UII. UGM aku gagal, UII aku lolos masuk program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Pada saat itu ayahku ingin sekali aku diterima di UNY, tapi sebelum pengumuman UNY keluar aku diterima di UNS program setudi Pendidikan Bahasa Inggris jalur seleksi mandiri. Sebenernya dulu daftar UNS cuma iseng coba-coba dan nggak terlalu berharap diterima karen udah pernah gagal di SBMPTN dan yang bikin enak nya seleksi mandiri UNS tanpa test, jadi aku cuma daftar-bayar-penguman dan alhamdulillah lolos. Sebelumnya emang udah diterima di UII dengan prodi yang sama tapi aku lebih memilih UNS, ya iya lah you know why. Setelah diterima di UNS aku nggak pikir panjang lagi bodo amat UNY mau lolos apa enggak, trus UNNES dan UNDIP aku cuma daftar-bayar doang udah abis itu ujian tulis nggak berangkat.
Dari dulu aku bercita-cita kuliah dengan jurusan Psikologi tapi orang tua (terutama ayah) nggak mengizinkan, dan mengharuskan aku masuk ke jurusan pendidikan. Ya, bisa dibilang aku kuliah di Pendidikan Bahasa Inggris UNS asal kuliah aja, udah lupa sama cita-cita awal, asal orang tua senang. (Jangan dicontoh ya hehe)
Satu semester aku jalani kuliah di UNS (cerita lengkapnya nanti aku bikin di halam lain), semester pertama dengan ipk yang jauh dari harapan tapi orang tua tetep support buat tetep lanjut.
Seusai ujian akhir semester libur panjang, ditengah liburan panjang itu aku jatuh sakit, yang bikin aku harus bed rest selama beberapa minggu di rumah sakit dan proses pemulihan yang butuh waktu membuat kuliahku di semester 2 tertinggal. Waktu itu aku berniat membuat surat cuti selama satu semester dibantu oleh kakak tingkat yang dengan senang hati mau membantu mengurusnya. Padahal aku tahu sebelumnya, untuk minta cuti minimal harus semester 2 ke atas, kalaupun cuti ku diterima mungkin diharuskan mengulang di semster awal. Tapi sebelum surat balasan dari kampus datang, orang tua ku memutuskan untuk aku pindah kuliah dengan harapan bisa lebih dekat dengan mereka. Sebenarnya aku enggan pindah tapi kebebasan untuk memilih dimana aku akan kuliah membuatku kembali memikirkan cita-cita untuk masuk Psikologi.
Akhirnya aku mendaftar di ptn dan pts di Jogja. Beberapa kali aku mengikuti test di sebuah pts, lucunya aku sampai mengikutinya sampai 5x cbt (computer based test) dan hasilnya aku selalu lolos di pilihan kedua, dimana pilihan kedua di situ adalah pilihan cadangan selain Psikologi. Aku sempat putus asa, sempat berpikiran untuk kuliah di jurusan yang asal asalan, asalakan bisa kuliah, tapi alhamdulillah aku punya orang tua dan teman dekat yang selalu memberiku support. Setelah itu ibuku menyarankan untuk aku mendaftar ke Universitas Mercu Buana Yogyakarta karena di sana ada program studi Psikologi dengan akreditasi yang baik dan alhamdulillah lolos tanpa test.
Banyak teman-teman yang tahu aku pindah kuliah dan tanggapan mereka bermacam-macam dari yang positif ada juga yang negatif dan biasanya sih komentar negatif lebih menarik untuk dicermati. Ada salah satu teman yang bilang aku itu bodoh, goblok, stupid (btw sama aja sih artinya) mau-mau nya aku aku pindah gitu aja dari universitas negeri yang notabene salah satu universitas negeri yang baik dari beberapa universitas negeri lain ke universitas swasta. Di situ aku sedikit minder awalnya, tapi aku pikir lagi. Aku berniat cari ilmu bukan gengsi, mikirin gengsi emang nggak ada habisnya ya nggak sih. Satu kelemahan akan diikuti kelemahan kelemahan lain. Aku memutuskan untuk mantap dengan pilihanku kali ini, ya walaupun memang kalau di bandingkan dengan teman-teman seangkatanku aku telat satu tingkat dari mereka.
Jadi inilah alasanku pindah kuliah dengan kampus dan jurusan yang berbeda. Sebenarnya ini sulit, karena aku harus beradaptasi lagi dengan lingkungan pendidikan, lingkungan pergaulan yang berbeda. Tapi disisi lain aku puas karena aku bisa masuk di jurusan yang dari dulu aku impikan.
Pindah kuliah itu nggak semudah ganti pakaian. Saranku untuk kalian reader yang punya pikiran untuk pindah kuliah. Mending pikirkan lagi matang-matang, kepengen pindah kuliah karena merasa salah jurusan atau nggak sesuai passion? Mending mikirin susah payah nya dapet kampus, di belakang kita banyak yang bermimpi dapat tempat yang sudah kita dapat itu tapi kita yang udah berhasil dapat tempat malah pergi gitu aja, pikirin juga susah payah nya orang tua banting tulang untuk nguliahin. Rencana Tuhan siapa yang tahu? Siapa tahu dengan bertahan, belajar bersyukur, dan lebih berusaha menempatkan diri dengan baik di tempat kuliah yang sekarang bisa menjadi jalan kesuksesan yang benar. Bukannya aku ini udah baik bisa pindah-pindah kuliah dengan lancar lalu melarang orang yang punya niatan buat pindah kuliah untuk setia dengan kuliah nya sekarang. Aku juga belum sempurna, aku masih harus menjalani kuliahku yang sekarang di kampus baru dengan jurusan baru, teman baru, lingkungan baru yang entah bagaimana kelanjutan ceritaku nanti (hihi).
Ini dulu ya cerita ku pindah kuliah. Semoga bermanfaat. :-)
Thank You